INDAHNYA ILMU KETIKA TERPADUKAN
DENGAN ADAB DAN PRILAKU

*OLEH: SYEKH FADHIL AL-JAILANI DAM TURKI
"Dan kehidupan
dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu".
(QS. AL-Hadid :20)
Ketika di pondok tepatnya di kota
Bagdhad Syekh Abdul Qodir Aljailani beliau belajar dan memiliki dua orang
teman yg satu bernama Ibnu Saqoh dan yg kedua bernama Abdurrahman mereka
bertiga belajar di pondok yg sama setelah mereka bertiga belajar di pondok itu
tidak lama kemudian ada kabar di Bagdhad bahwa ada seorang ulama yang datang
dari luar Bagdhad, ulama ini kemudian membuka majlis di Bagdhad dan banyak
orang yg hadir di majlis beliau.
Beliau adalah seorang ulama yang
alim bahkan beliau dikenal terkenal memiliki karomah dimana diantaranya
karomahnya itu Syekh ini apabila mengisi pengajian sering tibatiba muncul di
kursinya tanpa diketahui kapan dan masuk dari mana, jadi ketika orang-orang
menunggu beliau datang sudah berkumpul kursi beliau kosong dan tiba-tiba saja
beliau muncul duduk di kursi dan setelah menyelesaikan pengajian kadang-kadang
beliau tiba-tiba menghilang sehingga keluar masuk ke majlis itu tidak ada
seorangpun yang tahu kedatangan dan perginya.. Ini merupakan karomah beliau
sehingga terdengar sampai ke telinga Syekh Abdul Qodir Al-jailani dan kedua
temannya.

Ulama ini sangat dikenal di Bagdhad
sehingga banyak sekali orang-orang yang datang untuk soan kepada beliau baik
itu dari kalangan Ulama, Pejabat, dan masyarakat umum. Mereka datang untuk
meminta keberkahan doa kepada beliau. Setelah kabar itu terdengar oleh Syekh
Abdul Qodir Aljailani dan kedua temannya maka Syekh Abdul Qodir bertanya
kepada kedua orang temannya berkata "wahai Ibnu Saqo dan Abdurrahman
bagaimana kalau kita menemui syekh itu ? bagaimana kalau kita sowan kepada
beliau kita memohon doa beliau agar ilmu kita manfaat berguna untuk ummat",
maka Ibnu Saqoh menjawab ayo kita temui Syekh itu ,tapi aku pingin memberi pertanyaan
yang sulit yang sekiranya syekh itu tidak dapat menjawab pertanyaanku. Jadi
Ibnu Saqoh sudah mempunyai niat dan tujuan yang tidak baik mentang-mentang dia sudah
pandai, dikira Syekh tersebut hanya sakti saja dan kurang dalam kepandaian ilmu
agamanya. Sementara itu Abdurrahman juga berkeinginan sama seperti Ibnu Saqoh
dengan anggapan bahwa jikalau dia bisa menjawab pertanyaan yang di ajukan ,maka
dia merupakan orang alim "kata Abdurrahman. Berbeda dengan Syekh Abdul
Qodir Aljailani dia berkata kepada kedua sahabatnya "Oh jangan begitu kita
menemuinya dengan ada niatan yang tidak baik, kita bertemu beliau untuk memohon
doa ,agar beliau mendoaakan atas ilmu yang sudah kita pelajari sampai saat ini,
sehingga nanti menjadi berkah dan manfaat bagi kita sendiri dan masyarakat"
ucap Syekh Abdul Qodir kepada kedua sahabatnya tersebut.
Maka ketiga sahabat Syekh Abdul
Qodir Al-jailani, Ibnu Saqoh, dan Abdurrahman berangkat untuk menghandiri
majlis Syekh tersebut. pada majlis tersebut orang-orang sudah berkumpul untuk
menunggu kedatangan Syekh tapi ternyata beliau belum datang, kursi beliau
kosong. Setelah lama menunggu tiba-tiba kursi yang kosong tadi ada orangnya,
Syekh tersebut sudah duduk di kursinya. Tidak ada yang tau beliau masuk dari
mana, tiba-tiba saja beliau sudah duduk di kursinya. Maka beliaupun kemudian
mulai mengisi pengajian di majlis itu. Setelah selesai mengisi pengajian
ternyata Ibno Saqoh, dan Abdurrahman menunggu untuk memberi pertanyaan yang
sulit itu. Setelah pengajian selesai syekh tiba-tiba menoleh dan langsung
mendekati Ibnu Saqoh dan Abudurrohman "wahai Ibnu Saqoh tadi sebelum kamu
berangkat ke majlis ini mempunyai niat yang tidak baik bahwa sesungguhnya kamu
akan datang menemuiku untuk memberiiku pertanyaan yang sulit yang sekiranya
kamu berfikir aku tidak dapat menjawabnya. Kamu mau mempermalukanku dihadapan
orang-orang ini dengan pertanyaan yang akan kamu ajukan kepadaku. Temyata
pertanyaan Ibnu Saqoh dapat terjawab dengan mudah oleh Syaikh tersebut.
Kemudian Syekh berkata "wahai Ibnu Saqoh kamu memang alim, kamu memang
pandai tapi karena kamu sombong aku melihat nanti kamu akan meninggal dalam
keadaan suul khotimah" kata Syekh tersebut kepada Ibnu Saqoh.

Setelah Syekh itu berkata kepada
Ibnu Saqoh kemudian beliau menoleh kearah Abdurrahman dan beliau berkata
"ya Abdurrahman kamu Abdurrahman kan, aku juga sudah tau bahwa kamu tadi
sebelum berangkat juga memiliki niat yang tidak baik, kedatangan kamu kesini
adalah sama seperti sahabatmu Ibnu Saqoh", kamu berkata bahwa saya hanya
memiliki kesaktian saja dan meragukan kealiman dan keilmuan yang aku miliki.
Aku tau pertanyaan yang akan kamu tanyakan kepadaku, ini kan yang akan kamu
tanyakan dan ini jawabannya" kata syekh. Kamu dan sahabatmu sama saja
meskipun kamu alim tapi kamu juga sombong ,maka aku melihat bahwa kamu akan
mati dengan suul khotimah juga. Setelah Syekh berkata kepada Abdurrahman dan
Ibnu Saqoh kemudian beliau menoleh kea rah Syekh Abdul Qodir Aljailani. Maka Syekh
itu berkata adapun engkau wahai anak muda aku tau namamu adalah Abdul Qodir
Aljailani .Kata syekh kepada Syekh Abdul Qodir Aljailani "kamu datang
kesini dengan niat yang baik dan kamu juga ingin mendapatkan keberkahan do'a
agar menjadi orang yang mendapatkan ilmu yang barokah , kamu memiliki akhlak
yang mulya maka aku katakan "bahwa suatu saat nanti kamu akan mendapatkan
derajat yang mulya disisi Allah, sehingga disuatu saat nanti engkau akan
berkata dengan ilham dari Allah "bahwa dibawah kakimu adalah merupakan
leher-leher para wali artinya engkau akan jadi pemimpin dari semua Waliyulloh .
Seketika itu Syekh tersebut menunduk dan berkata "wahai Syekh Abdul Qodir
Aljailani saya berikan leher saya, sejak sekarang ini leher saya dibawah
kakimu. Kemudian Syekh ini meramal bahwa suatu hari nanti Syekh Abdul Qodir
Al-jailani ini menjadi pimpinan para wali (Sultonul Auliya') dan seketika itu
juga Syekh bersedia untuk dipimpin oleh Syekh Abdul Qodir Al-jailani Amin
semoga kita selalu mendapatkan berkah dari budi pekerti dan keilmuan serta
sifat beliau.
Setelah pertemuan itu ketiga
sahabat ini Syekh Abdul Qodir Al-jailani, Ibnu Saqoh , dan Abdurrahan
menyelesaikan tingkat pendidikannya. Ibnu Saqoh menjadi orang yang terkenal
sebagai orang yang alim, orang yang pandai sehingga kemudian diapun diangkat
sebagai mentri. Pada saat itu Ibnu Saqoh menjadi mentri luar negeri. Pada zaman
itu mentri-mentri diangkat dari kalangan ulama, dengan asumsi tidak ada
korupsi, tidak ada permainan politik. Apabila Ibnu Saqoh ke luar negeri untuk
menjalankan tugasnya sebagai salah satu delegasi dari para mentri. Dia bertemu
dengan orang-orang hebat dengan para pendeta baik pendeta yahudi ataupun
pendeta Kristen bahkan ia bertemu dengan ulama¬ulama luar negri, apabia ia
berdiskusi dengan mereka maka Ibnu Saqoh selalu unggul. Ibnu Saqoh selalu
unggul dengan kecerdikannya ketika berdiskusi dengan siapapun sehingga namanya
menjadi terkenal diseluruh dunia. Tetapi tidak ada yang tau akhir cerita hidup
Ibnu Saqoh kecuali seorang pedagang, ada seorang pedagang Bagdhad pemah melihat
pernah Ibnu Saqoh dan saat itu kejadian di Prancis, ketika pedagang ini
berjalan di sebuah perkampungan dia mendengar suara mengeluh dari dalam sebuah
rumah. Pedagang ini melihat salah satu rumah dan mendekati anal suara orang
yang mengeluh kesakitan. Kemudian pedagang itupun memasuki rumah begitu masuk
kedalam rumah pedagang itupun kaget temyata yang mengeluh kesakitan didalam
rumah adalah orang yang ia kenal yaitu Ibnu Saqoh, Dia seorang mentri, orang
hebat dan terkenal apalagi para pengusaha mengenalnya. Pedagang tersebut
mendekati dan berkata " Bagaiman bisa seorang Ibnu Saqoh yang terkenal
sebagai orang yang alim tertimpa sakit yang hina seperti itu dan diapun
bertanya "wahai Ibnu Saqoh apa yang terjadi kepadamu?" Ibnu Saqoh
menjawab ini adalah azab dari Allah atas kesombongan ku terhadap ulama, dahulu
ketika muda aku mentang-mentang aku pandai, mentang-mentang aku alim aku pemah
sombong kepada ulama. Aku datang dan memberikannya pertanyaanyang sulit akhimya
gara-gara aku sombong itu Allah mengutuk ku dengan seperti ini.
Pedagang itu menyarankan agar
Ibnu Saqoh membaca ayat qur'an , akan tetapi ia tidak bisa padahal Ibnu Saqoh
itu hafal Al Qur'an tetapi semua hafalannya telah menghilang seperti tertiup
angina. Ibnu Saqoh berkata "aku hanya hafal satu ayat saja dan temyata
ayat yang ia ingat dan hafal itu mengisyaratkan tentang kekafiran
naudzhubillahmin dzalik. Tidak sampai disitu pedagang itu berusaha untuk
menghadapkan wajah Ibnu Saqoh ke arah kiblat karena dia sedang sekarat tapi
setiap pedagang itu menghadapkan wajah Ibnu Saqoh kearah kiblat wajahnya malah
berbalik membelakanginya, begitu berulang-ulang setiap wajahnya diarahkan ke
arah kiblat tidak mau. Sampai akhimya Ibnu Saqoh menghembuskan nafas terakhir
dengan wajahnya membelakangi kiblat.
Kemudian Abdurrahman setelah ia
lulus dari pondok lulus belajar dia mulai terkenal sebagai ulama, sebagai orang
yang alim, sebagai orang yang pandai sampai iapun terpilih menjadi mentri
keuangan yang mengurus harta negara, semua harta dan keuangan ada dibawah
kendali Abdurrahman. Abdurrahman mulai tergoda oleh hasutan syetan. Akhimya dia
mulai korupsi hingga yang ia makan semuanya berasal dari hasil korupsinya
tersebut Sehingga benarlah sesitai prediksi oleh Syekh dahulu itu. Dan Allah
menghulcumnya dengan penyakit menjijikkan jugs sama seperti Ibnu Saqoh yaitu
kusta sehingga badannya rusak dan bau, sehingga orang-orang tidak mau
mendekatinya . teman-temannya bertaanya ?"wahai Abdurrahman ada apa
denganmu kenapa kamu sampai terkena penyakit seperti ini?", kemudian
Abdurrahman menjawab "wahai kawan-kawan ini adalah adzab, Allah
menghukumku dengan cara seperti ini karena dahulu aku pernah suul adab terhadap
wali Allah. Aku datang bukannya untuk mendapatkan barokah melainkan untuk
betujuan untuk menguji ilmu syekh itu" maka itulah kata Abdurrahman yang
dahuu pernah sombong dan tidak berada suul adab terhadap seorang waliyullah
,sehingga Allah menghukum ku. Dikarenakan keadaan Abdurrohman yang semakin
kritis, maka temannya menalqin agar dalam sakaratul mautnya dimudahkan, akan
tetapi sebelum mereka menalqinnya Abdurrahman telah menghembuskan nafas
terakhir dengan keadaan suul khotimah.

Sedangkan Syekh Abdul Qodir
Al-jailani setelah menyelesaikan pendidikan beliaupun sebagaimana yang
diramalkan oleh Syekh dahulu, beliau memiliki derajat yang tinggi disisi Allah
SWT ,setelah beliau menyelesaikan pendidikan beliau diserahi memimpin pondok
oleh gurunya. Guru beliau adalah Syekh Abu Said Mubarok. Maka Syekh Abdul
QodirAl-jailani berkhidmat mengajar di pondok itu dan beliaupun terkenal
menjadi orang hebat,sehingga terjadilah sesuai dengan ramalan dulu. Suatu hari
setelah sholat dzuhur Syekh Abdul Qodir Aljailani duduk dikursi beliau dan pada
saat pula berkumpul para Waliyullah dari berbagai penjuru yang ternyata mereka
telah diberitahu oleh Allah SWT tentang kewalian beliau sekaligus pimpinan dari
para Wali.

Itulah cerita Syekh Abdul Qodir
Aljailani beliau menjaga adab sejak kecil dan sejak masa belajar, sehingga
beliaupun mendapat keberkahan dari Allah SWT .Maka ilmu itu sesungguhnya hanya
barokah apabila orang itu menjaga adab prilakunya, dari sini kita dapat belajar
untuk menjaga adab terhadap guru, tehadap orangtua, saudara dan sebagainya
sehingga selalu menjaga adab merupakan kunci untuk mendapatkan keberkahan dari
Allah SWT. Aamiin
*Disarikan
dari ceramah dalam acara maulid nabi Muhammad di Kalimantan timur, Pangkalan
Bun oleh Syekh Fadhil Al-jailani dari Turki diterjemahkan Oleh Habib Ali Badri
Adzmadzkhan
Mutiara hadist
- 1. Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, "Setiap anggota badan manusia wajib atasnya sedekah, setiap hari bila terbit matahari engkau damaikan antara dua orang yang berselisih, itu adalah sedekah dan menolong orang berkenaan dengan kendaraannya, engkau mengangkatnya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya, itu adalah sedekah dan setiap langkah untuk shalat adalah sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu rintangan dari jalan adalah sedekah." (Bukhari — Muslim)
- Dari Abdillah bin Amr bin Al-'Ash ra. bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang memiliki empat sifat maka ia munafik murni dan barangsiapa memiliki satu darinya, berarti ia mempunyai satu sifat munafik, yaitu jika diberi amanat ia berkhianat, bila bicara ia dusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika bersengketa ia membongkar rahasia terdahulu." (Bukhari — Muslim)
- Dan Utsman bin Affan ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Orang yang terbaik dari antaramu ialah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain." (Bukhari).