Rabu, 01 Maret 2017

INDAHNYA ILMU KETIKA TERPADUKAN DENGAN ADAB DAN PRILAKU

INDAHNYA ILMU KETIKA TERPADUKAN
DENGAN ADAB DAN PRILAKU
*OLEH: SYEKH FADHIL AL-JAILANI DAM TURKI

"Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu".

(QS. AL-Hadid :20)



Ketika di pondok tepatnya di kota Bagdhad Syekh Abdul Qodir Al­jailani beliau belajar dan memiliki dua orang teman yg satu bernama Ibnu Saqoh dan yg kedua bernama Abdurrahman mereka bertiga belajar di pondok yg sama setelah mereka bertiga belajar di pondok itu tidak lama kemudian ada kabar di Bagdhad bahwa ada seorang ulama yang datang dari luar Bagdhad, ulama ini kemudian membuka majlis di Bagdhad dan banyak orang yg hadir di majlis beliau.

Beliau adalah seorang ulama yang alim bahkan beliau dikenal terkenal memiliki karomah dimana diantaranya karomahnya itu Syekh ini apabila mengisi pengajian sering tiba­tiba muncul di kursinya tanpa diketahui kapan dan masuk dari mana, jadi ketika orang-orang menunggu beliau datang sudah berkumpul kursi beliau kosong dan tiba-tiba saja beliau muncul duduk di kursi dan setelah menyelesaikan pengajian kadang-kadang beliau tiba-tiba menghilang sehingga keluar masuk ke majlis itu tidak ada seorangpun yang tahu kedatangan dan perginya.. Ini merupakan karomah beliau sehingga terdengar sampai ke telinga Syekh Abdul Qodir Al-jailani dan kedua temannya.


Ulama ini sangat dikenal di Bagdhad sehingga banyak sekali orang-orang yang datang untuk soan kepada beliau baik itu dari kalangan Ulama, Pejabat, dan masyarakat umum. Mereka datang untuk meminta keberkahan doa kepada beliau. Setelah kabar itu terdengar oleh Syekh Abdul Qodir Al­jailani dan kedua temannya maka Syekh Abdul Qodir bertanya kepada kedua orang temannya berkata "wahai Ibnu Saqo dan Abdurrahman bagaimana kalau kita menemui syekh itu ? bagaimana kalau kita sowan kepada beliau kita memohon doa beliau agar ilmu kita manfaat berguna untuk ummat", maka Ibnu Saqoh menjawab ayo kita temui Syekh itu ,tapi aku pingin memberi pertanyaan yang sulit yang sekiranya syekh itu tidak dapat menjawab pertanyaanku. Jadi Ibnu Saqoh sudah mempunyai niat dan tujuan yang tidak baik mentang-mentang dia sudah pandai, dikira Syekh tersebut hanya sakti saja dan kurang dalam kepandaian ilmu agamanya. Sementara itu Abdurrahman juga berkeinginan sama seperti Ibnu Saqoh dengan anggapan bahwa jikalau dia bisa menjawab pertanyaan yang di ajukan ,maka dia merupakan orang alim "kata Abdurrahman. Berbeda dengan Syekh Abdul Qodir Aljailani dia berkata kepada kedua sahabatnya "Oh jangan begitu kita menemuinya dengan ada niatan yang tidak baik, kita bertemu beliau untuk memohon doa ,agar beliau mendoaakan atas ilmu yang sudah kita pelajari sampai saat ini, sehingga nanti menjadi berkah dan manfaat bagi kita sendiri dan masyarakat" ucap Syekh Abdul Qodir kepada kedua sahabatnya tersebut.

Maka ketiga sahabat Syekh Abdul Qodir Al-jailani, Ibnu Saqoh, dan Abdurrahman berangkat untuk menghandiri majlis Syekh tersebut. pada majlis tersebut orang-orang sudah berkumpul untuk menunggu kedatangan Syekh tapi ternyata beliau belum datang, kursi beliau kosong. Setelah lama menunggu tiba-tiba kursi yang kosong tadi ada orangnya, Syekh tersebut sudah duduk di kursinya. Tidak ada yang tau beliau masuk dari mana, tiba-tiba saja beliau sudah duduk di kursinya. Maka beliaupun kemudian mulai mengisi pengajian di majlis itu. Setelah selesai mengisi pengajian ternyata Ibno Saqoh, dan Abdurrahman menunggu untuk memberi pertanyaan yang sulit itu. Setelah pengajian selesai syekh tiba-tiba menoleh dan langsung mendekati Ibnu Saqoh dan Abudurrohman "wahai Ibnu Saqoh tadi sebelum kamu berangkat ke majlis ini mempunyai niat yang tidak baik bahwa sesungguhnya kamu akan datang menemuiku untuk memberiiku pertanyaan yang sulit yang sekiranya kamu berfikir aku tidak dapat menjawabnya. Kamu mau mempermalukanku dihadapan orang-orang ini dengan pertanyaan yang akan kamu ajukan kepadaku. Temyata pertanyaan Ibnu Saqoh dapat terjawab dengan mudah oleh Syaikh tersebut. Kemudian Syekh berkata "wahai Ibnu Saqoh kamu memang alim, kamu memang pandai tapi karena kamu sombong aku melihat nanti kamu akan meninggal dalam keadaan suul khotimah" kata Syekh tersebut kepada Ibnu Saqoh.


Setelah Syekh itu berkata kepada Ibnu Saqoh kemudian beliau menoleh kearah Abdurrahman dan beliau berkata "ya Abdurrahman kamu Abdurrahman kan, aku juga sudah tau bahwa kamu tadi sebelum berangkat juga memiliki niat yang tidak baik, kedatangan kamu kesini adalah sama seperti sahabatmu Ibnu Saqoh", kamu berkata bahwa saya hanya memiliki kesaktian saja dan meragukan kealiman dan keilmuan yang aku miliki. Aku tau pertanyaan yang akan kamu tanyakan kepadaku, ini kan yang akan kamu tanyakan dan ini jawabannya" kata syekh. Kamu dan sahabatmu sama saja meskipun kamu alim tapi kamu juga sombong ,maka aku melihat bahwa kamu akan mati dengan suul khotimah juga. Setelah Syekh berkata kepada Abdurrahman dan Ibnu Saqoh kemudian beliau menoleh kea rah Syekh Abdul Qodir Aljailani. Maka Syekh itu berkata adapun engkau wahai anak muda aku tau namamu adalah Abdul Qodir Aljailani .Kata syekh kepada Syekh Abdul Qodir Aljailani "kamu datang kesini dengan niat yang baik dan kamu juga ingin mendapatkan keberkahan do'a agar menjadi orang yang mendapatkan ilmu yang barokah , kamu memiliki akhlak yang mulya maka aku katakan "bahwa suatu saat nanti kamu akan mendapatkan derajat yang mulya disisi Allah, sehingga disuatu saat nanti engkau akan berkata dengan ilham dari Allah "bahwa dibawah kakimu adalah merupakan leher-leher para wali artinya engkau akan jadi pemimpin dari semua Waliyulloh . Seketika itu Syekh tersebut menunduk dan berkata "wahai Syekh Abdul Qodir Aljailani saya berikan leher saya, sejak sekarang ini leher saya dibawah kakimu. Kemudian Syekh ini meramal bahwa suatu hari nanti Syekh Abdul Qodir Al-jailani ini menjadi pimpinan para wali (Sultonul Auliya') dan seketika itu juga Syekh bersedia untuk dipimpin oleh Syekh Abdul Qodir Al-jailani Amin semoga kita selalu mendapatkan berkah dari budi pekerti dan keilmuan serta sifat beliau.

Setelah pertemuan itu ketiga sahabat ini Syekh Abdul Qodir Al-jailani, Ibnu Saqoh , dan Abdurrahan menyelesaikan tingkat pendidikannya. Ibnu Saqoh menjadi orang yang terkenal sebagai orang yang alim, orang yang pandai sehingga kemudian diapun diangkat sebagai mentri. Pada saat itu Ibnu Saqoh menjadi mentri luar negeri. Pada zaman itu mentri-mentri diangkat dari kalangan ulama, dengan asumsi tidak ada korupsi, tidak ada permainan politik. Apabila Ibnu Saqoh ke luar negeri untuk menjalankan tugasnya sebagai salah satu delegasi dari para mentri. Dia bertemu dengan orang-orang hebat dengan para pendeta baik pendeta yahudi ataupun pendeta Kristen bahkan ia bertemu dengan ulama¬ulama luar negri, apabia ia berdiskusi dengan mereka maka Ibnu Saqoh selalu unggul. Ibnu Saqoh selalu unggul dengan kecerdikannya ketika berdiskusi dengan siapapun sehingga namanya menjadi terkenal diseluruh dunia. Tetapi tidak ada yang tau akhir cerita hidup Ibnu Saqoh kecuali seorang pedagang, ada seorang pedagang Bagdhad pemah melihat pernah Ibnu Saqoh dan saat itu kejadian di Prancis, ketika pedagang ini berjalan di sebuah perkampungan dia mendengar suara mengeluh dari dalam sebuah rumah. Pedagang ini melihat salah satu rumah dan mendekati anal suara orang yang mengeluh kesakitan. Kemudian pedagang itupun memasuki rumah begitu masuk kedalam rumah pedagang itupun kaget temyata yang mengeluh kesakitan didalam rumah adalah orang yang ia kenal yaitu Ibnu Saqoh, Dia seorang mentri, orang hebat dan terkenal apalagi para pengusaha mengenalnya. Pedagang tersebut mendekati dan berkata " Bagaiman bisa seorang Ibnu Saqoh yang terkenal sebagai orang yang alim tertimpa sakit yang hina seperti itu dan diapun bertanya "wahai Ibnu Saqoh apa yang terjadi kepadamu?" Ibnu Saqoh menjawab ini adalah azab dari Allah atas kesombongan ku terhadap ulama, dahulu ketika muda aku mentang-mentang aku pandai, mentang-mentang aku alim aku pemah sombong kepada ulama. Aku datang dan memberikannya pertanyaanyang sulit akhimya gara-gara aku sombong itu Allah mengutuk ku dengan seperti ini.

Pedagang itu menyarankan agar Ibnu Saqoh membaca ayat qur'an , akan tetapi ia tidak bisa padahal Ibnu Saqoh itu hafal Al Qur'an tetapi semua hafalannya telah menghilang seperti tertiup angina. Ibnu Saqoh berkata "aku hanya hafal satu ayat saja dan temyata ayat yang ia ingat dan hafal itu mengisyaratkan tentang kekafiran naudzhubillahmin dzalik. Tidak sampai disitu pedagang itu berusaha untuk menghadapkan wajah Ibnu Saqoh ke arah kiblat karena dia sedang sekarat tapi setiap pedagang itu menghadapkan wajah Ibnu Saqoh kearah kiblat wajahnya malah berbalik membelakanginya, begitu berulang-ulang setiap wajahnya diarahkan ke arah kiblat tidak mau. Sampai akhimya Ibnu Saqoh menghembuskan nafas terakhir dengan wajahnya membelakangi kiblat.

Kemudian Abdurrahman setelah ia lulus dari pondok lulus belajar dia mulai terkenal sebagai ulama, sebagai orang yang alim, sebagai orang yang pandai sampai iapun terpilih menjadi mentri keuangan yang mengurus harta negara, semua harta dan keuangan ada dibawah kendali Abdurrahman. Abdurrahman mulai tergoda oleh hasutan syetan. Akhimya dia mulai korupsi hingga yang ia makan semuanya berasal dari hasil korupsinya tersebut Sehingga benarlah sesitai prediksi oleh Syekh dahulu itu. Dan Allah menghulcumnya dengan penyakit menjijikkan jugs sama seperti Ibnu Saqoh yaitu kusta sehingga badannya rusak dan bau, sehingga orang-orang tidak mau mendekatinya . teman-temannya bertaanya ?"wahai Abdurrahman ada apa denganmu kenapa kamu sampai terkena penyakit seperti ini?", kemudian Abdurrahman menjawab "wahai kawan-kawan ini adalah adzab, Allah menghukumku dengan cara seperti ini karena dahulu aku pernah suul adab terhadap wali Allah. Aku datang bukannya untuk mendapatkan barokah melainkan untuk betujuan untuk menguji ilmu syekh itu" maka itulah kata Abdurrahman yang dahuu pernah sombong dan tidak berada suul adab terhadap seorang waliyullah ,sehingga Allah menghukum ku. Dikarenakan keadaan Abdurrohman yang semakin kritis, maka temannya menalqin agar dalam sakaratul mautnya dimudahkan, akan tetapi sebelum mereka menalqinnya Abdurrahman telah menghembuskan nafas terakhir dengan keadaan suul khotimah.


Sedangkan Syekh Abdul Qodir Al-jailani setelah menyelesaikan pendidikan beliaupun sebagaimana yang diramalkan oleh Syekh dahulu, beliau memiliki derajat yang tinggi disisi Allah SWT ,setelah beliau menyelesaikan pendidikan beliau diserahi memimpin pondok oleh gurunya. Guru beliau adalah Syekh Abu Said Mubarok. Maka Syekh Abdul QodirAl-jailani berkhidmat mengajar di pondok itu dan beliaupun terkenal menjadi orang hebat,sehingga terjadilah sesuai dengan ramalan dulu. Suatu hari setelah sholat dzuhur Syekh Abdul Qodir Aljailani duduk dikursi beliau dan pada saat pula berkumpul para Waliyullah dari berbagai penjuru yang ternyata mereka telah diberitahu oleh Allah SWT tentang kewalian beliau sekaligus pimpinan dari para Wali.


Itulah cerita Syekh Abdul Qodir Aljailani beliau menjaga adab sejak kecil dan sejak masa belajar, sehingga beliaupun mendapat keberkahan dari Allah SWT .Maka ilmu itu sesungguhnya hanya barokah apabila orang itu menjaga adab prilakunya, dari sini kita dapat belajar untuk menjaga adab terhadap guru, tehadap orangtua, saudara dan sebagainya sehingga selalu menjaga adab merupakan kunci untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin

*Disarikan dari ceramah dalam acara maulid nabi Muhammad di Kalimantan timur, Pangkalan Bun oleh Syekh Fadhil Al-jailani dari Turki diterjemahkan Oleh Habib Ali Badri Adzmadzkhan

Mutiara hadist
  1. 1.  Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, "Setiap anggota badan manusia wajib atasnya sedekah, setiap hari bila terbit matahari engkau damaikan antara dua orang yang berselisih, itu adalah sedekah dan menolong orang berkenaan dengan kendaraannya, engkau mengangkatnya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya, itu adalah sedekah dan setiap langkah untuk shalat adalah sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu rintangan dari jalan adalah sedekah." (Bukhari — Muslim)
  2.     Dari Abdillah bin Amr bin Al-'Ash ra. bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang memiliki empat sifat maka ia munafik murni dan barangsiapa memiliki satu darinya, berarti ia mempunyai satu sifat munafik, yaitu jika diberi amanat ia berkhianat, bila bicara ia dusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika bersengketa ia membongkar rahasia terdahulu." (Bukhari — Muslim)
  3.      Dan Utsman bin Affan ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Orang yang terbaik dari antaramu ialah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain." (Bukhari).